Bahagia Ramadhan Datang
Wednesday, May 8, 2019
Buat yang dosanya banyak, seakan Ramadhan berbisik. "Aku datang ... kalian semua gembira saja dengan kedatanganku, senang, bahagia, dosa-dosamu bisa diampuni Allah, Pemilik semua kemuliaanku ...." Dosa, kesalahan, maksiat, kejahatan, keburukan adalah penghalang rezeki, penghalang doa, penarik bencana, pengundang bala. Dengan izin Allah.
Maka, datangnya Ramadhan harusnya disenangi semua pendosa, semua yang banyak salahnya, semua yang banyak keburukannya. Kayak saya. Menjadi kesempatan emas buat kemudian bersih, diampunin, dimaafin, total oleh Allah. Hingga kemudian nanti saat Idul Fitri datang, sudah seperti seorang bayi yang lahir ke muka bumi. Bersih. Tanpa dosa.
Ramadhan kembali berbisik, "Nggak mau menyambutku ...?" Buat yang ngerasa timbangan amal kebaikannya terlampau dikit. Kayak nggak bakal kekejar. Hadirnya Ramadhan, yang datang bersama ampunan Allah saja, skor timbangan udah indah banget.
Amal sedikit pun, sebab dosa diampunin, jadi kelihatan banyak. Apalagi, Ramadhan datang membawa pelipatan amal saleh dan ibadah. Amalan wajib dan amalan sunah, ibadah wajib dan ibadah sunah, selama Ramadhan, pencatatannya beda. Dilipatgandakan. Nggak keruan besar dan banyaknya.
Belum lagi kalau ketemu rezeki kedapetan malam Lailatul Qadar. Setara ibadah dan beramal full 1.000 bulan. Demi melihat beberapa hal ini saja, semoga kita bisa maju semajumajunya. Bangkit sebangkit-bangkit nya. Sebab, penghalang insya Allah udah nggak ada, dan penarik segala kebaikan dan keberuntungan, sudah hadir dan nempel di diri kita dan kehidupan kita.
Buat siapa saja yang ingin naik derajatnya dan berubah kehidupannya menjadi lebih baik, maka konsentrasi saja pada dua hal. Pertama, jangan bikin dosa baru. Atas izin Allah, insyaAllah, dengan masuknya bulan Ramadhan, dosa-dosa kita diampuni. Kedua, konsentrasi dengan mem perbanyak amal saleh dan amal iba dah. Dalam Islam itu sangat nikmat. Karena, yang disebut amal saleh dan ibadah tak melulu berkutat dengan baca Alquran, shalat, zikir, dan sedekah.
Akan tetapi, juga meliputi aktivitas kegiatan manusia apabila diniatkan sebagai ibadah. Seperti, tetap bekerja pada bulan suci Ramadhan. Karena dengan diniatkan sebagai ibadah, akan otomatis menambah catatan amal kebaikan kita.
Itu juga termasuk kegiatan sehari-hari bagi ibu-ibu, seperti memasak, mencuci, ngerapihin rumah, menyiapkan makan buka dan sahur, ini pun akan menambah dareretan amal kebaikan. Dengan begitu, bisa mem bawa keberuntungan dan keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Lalu, datanglah Idul Fitri nanti dalam keadaan selapang-lapangnya bagi kita semua.
Tantangannya adalah, kelak, saat umur dipanjangkan oleh Allah, sampai Ramadhan usai, dan Syawal datang, jangan kembali mengotori catatan amal dan jangan kembali ke jalan yang sesat, salah, buruk, jahat, dosa, serta maksiat.
Baca juga: Bonus Ramadhan
Sumber: Republika
Artikel lainnya: Jurnal Islampedia